H. Husein : Rela Antre Demi Nikmati Semangkuk Soto Betawi yang Gurih Mantap
Lokasinya memang berada di pinggir jalan tapi jangan harap bisa menemukan restoran besar dengan lahan parkir luas. Kedai soto Betawi Haji Husein ini jauh dari kata mewah namun pembelinya membludak setiap hari.
Tak ada yang spesial di depan warung ini, hanya tembok hijau dengan jendela kaca klasik, plus spanduk sederhana bertuliskan Soto Betawi H. Husein. Tampilan warung boleh biasa tapi di depannya sudah antre belasan orang yang hendak menikmati soto,
Warung soto Betawi ini sudah ada sejak tahun 1988 dan tampaknya tak berlebihan jika dikategorikan sebagai salah satu kuliner legendaris. Pengunjungnya tak pernah sepi, malah jadi membludak kala akhir pekan tiba, seperti saat detikFood menyambanginya.
Warung soto Betawi ini sudah ada sejak tahun 1988 dan tampaknya tak berlebihan jika dikategorikan sebagai salah satu kuliner legendaris. Pengunjungnya tak pernah sepi, malah jadi membludak kala akhir pekan tiba, seperti saat detikFood menyambanginya.
Perlu waktu beberapa menit untuk bisa mendapatkan bangku kosong di warung berkapasitas sekitar 80 orang ini. Tak ada pelayan yang menghampiri, sistem pemesanan dilakukan langsung di area depan warung, dimana para babeh-babeh meracik soto.
Usai memesan juga kami harus menunggu setidaknya 20 menit sampai soto tersaji. Ada dua varian soto Betawi yang bisa dipilih yakni soto daging dan soto campur. Kami memesan keduanya.
Usai memesan juga kami harus menunggu setidaknya 20 menit sampai soto tersaji. Ada dua varian soto Betawi yang bisa dipilih yakni soto daging dan soto campur. Kami memesan keduanya.
Soto datang dengan kepulan asap tipis dan aroma gurih semerbak. Nasi dihidangkan terpisah.
Sesuai dengan namanya, semangkuk soto daging berisi potongan daging sapi saja. Potongan daging cukup besar dan banyak namun teksturnya empuk. Tak butuh waktu lama untuk mengunyahnya, serat daging bahkan bisa dipisahkan dengan mudah.
Kuah soto Betawi H. Husein ini termasuk tim kuah kuning karena ada beberapa soto betawi yang berkuah putih. Rasa kuahnya sedap, gurih dan sedikit manis. Konsistensinya juga tidak terlalu kental sehingga tak membuat eneg.
Selain daging, ada bahan pelengkapnya juga seperi irisan daun bawang dan emping melinjo yang agak diremukkan. Kalau suka original bisa langsung dinikmati, tapi kalau suka soto Betawi pedas manis bisa tambah sambal dan kecap.
Perbedaan soto daging dan campur terlihat dari isiannya. Semangkuk soto campur berisi potongan daging sapi dan jeroan mulai babat, paru dan jeroan lainnya. Kuah dan pelengkapnya sama persis.
Oiya, H. Husein memiliki rahasia yang membuat kuah soto Betawinya gurih mantap. Ia meracik santan dengan campuran susu sehingga makin nikmat. Jenis susu yang dipakai adalah susu bubuk yang direbus bersama santan dan bumbu racik sotonya.
Semangkuk soto daging atau soto campur dibanderol dengan harga sama yakni Rp 32 ribu, sementara nasi putihnya Rp 5 ribu saja.
Jangan harap bisa berlama-lama santai usai makan, saat makanan habis, pembeli lain langsung menunggu di samping meja seolah memaksa untuk bergantian. Pembeli di warung ini beragam mulai anak muda hingga orang tua.
Salah satu pegawai mengatakan setiap hari warung buka mulai pukul 08.00 WIB dan habis dalam waktu yang tak bisa ditentukan. "Kadang jam 14.00 WIB sudah habis, kadang sampai jam 16.00 WIB. Orang tau kalau ke sini nggak pernah sore-sore, keabisan," ujar pria ramah sambil menuang kuah soto ke mangkuk pembeli.
Soto Betawi H. Husein ini bisa jadi alternatif kala ingin menjajal makanan Jakarta yang legendaris. Tapi ingat, jangan datang terlalu sore.
Soto Betawi H. Husein
Jl. Padang Panjang No. 6B-6C, Manggarai
Jakarta Selatan
Telepon (021) 83706476
sumber: food.detik.com
Tidak ada komentar: